Jumat, 18 Oktober 2013

Rinduku pada-Mu Yaa illahi rabbi


                                                               
Tuhanku,
Aku masih ingat, saat ku dulu belajar mencintai-Mu

Lembar demi lembar kitab ku pelajari

Untai demi untai kata para ustadz, ustadzah ku resapi

Tentang cinta para nabi

Tentang kasih para sahabat

Tentang mahabah para sufi

Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam

Kutumbuhkan dalam mimpi" dan idealisme yang mengawang di awan

Tapi Rabbi,

Berbilang detik, menit,jam,hari,pekan,bulan, dan kemudihan tahun berlalu

Aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama, namun.....

Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu

Aku makin merasakan gelisahku membadai dalam cita yang mengawang

Sedang kakiku mengambang, tidak menjejak bumi

Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan

Wahai illahi,

Kemudian berbilang detik,menit,,jam,hari,pekan,bulan, dan tahun berlalu

Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali

Menatap, memohon dan menghiba-Mu, semampuku

Allahu Rahman, Illahi Rabbi

Perkenankanlah aku mencintai-Mu sebisaku

Illahi,,

Aku tak sanggup mencintai-Mu

Denagn kesabaran menanggung derita

Karena itu izinkan aku mencintai-Mu

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku

Rabbi,

Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti abu bakar yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan diri-Mu dan rasul-Mu bagi pribadi dan keluarga

Atau layaknya umar yang menyerahkan separo harta demi jihad

Atau ustman yang menyerahkan seribu ekor kuda untuk syiarkan din-Mu

Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku,mrlalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan" kecil di perempatan jalan

Pada wanita" tua yang menadahkan tangan di pojok" jembatan

Illahi,

Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan khusyuknya sholat

Salah seorang sahabat rasul-Mu, hingga tak hirau dia pada anak panah musuh yang terhujam di kakinya

Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu

Dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia

Rabbi,

Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu

Maka izinkanlah aku untuk mencintai-Mu dalam satu dua rakaat lailku

Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu

Dalam desah nafas kepasrahan tidurku

Yaa maha rahman,

Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para al hafidz dan hafidzah

Yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam

Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku, melalui selembar dua lembar tilawah harianku

Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku

Yaa rahim

Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal sumayyah, yang mempersebahkan jiwanya untuk menegakkan din-Mu

Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihad bagi-Mu

Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu

Maka izinkanlah aku mencintai-Mu semampuku dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru

Allahu karim,

Aku tak sanggup mencintai-Mu diatas segalanya

Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta

Allahu Rahmaanurrahiim, illahi rabbi

Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku

Agar cinta itu mengalun dalam jiwaku

Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

                                                                                           

                                                       (di ambil dari buku karangan "Azimah Ayu")

1 komentar: